Sabtu, 29 November 2008

RANCANGAN PENYELIDIKAN KASUS CHIKUNGUNYA

A. Konsep Teori

1. Pengertian Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit.

2. Penyebab Chikungunya

Virus penyebab adalah chikungunya kelompok alpha virus atau “group A” antropo bornes virus. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang juga nyamuk penular demam berdarah dengue (DB). Masa inkubasi virus ini antara 1-2 hari pada umumnya 2-4 hari.

Cara penularan chikungunya terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular tersebut menggigit orang lain. Penyakit ini biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke orang.

3. Gejala Chikungunya

a. Demam timbul mendadak, disertai menggigil dan muka kemerahan, panas tinggi selama 2-4 hari, kemudian kembali normal.

b. Sakit persendian, sendi lutut, pergelangan kaki dan tangan serta tulang belakang.

c. Nyeri otot, pada seluruh otot atau pada bagian kepala dan daerah bahu, kadang bengkak pada otot sekitar mata kaki.

d. Bercak kemerahan, pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5 demam, lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan, dan kaki.

e. Sakit kepala.

f. Kejang dan penurunan kesadaran.

g. Pembesaran kelenjar getah bening.

B. Desain Penyelidikan Epidemiologi Chikungunya

Desain epidemiologi yang digunakan dalam penyelidikan kasus chikungunya adalah epidemiologi deskriptif.

Epidemiologi deskriptif adalah study yang ditunjukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi penyakit di suatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat, dan waktu.

Dalam penyelidikan kasus chikungunya yang menggunakan desain deskriptif, mencari frekuensi distributif/ distribusi penyakit berdasarkan variabel “ Orang “, “ Waktu, “ dan “ Tempat. “

a. Variabel Orang.

Variabel ini di gunakan untuk mengidentifikasi seseorang terdapat variabel yang tidak terhingga banyaknya, tetapi hendaknya di pilih variabel yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan ciri seseorang. Secara umum variabel penting yang akan dibahas adalah umumr, jenis kelamin, dan suku bangsa.

b. Variabel Waktu.

Variabel waktu merupakan faktor kedua yang harus di perhatikan saat melakukan analisis morbiditas dalam study epidemiologi, karena pencatatan dan laporan insidensi dan prevalensi penyakit, selalu di dasarkan pada waktu, apakah mingguan, bulanan, atau tahunan. Laporan morbiditas ini menjadi sangat penting artinya dalam epidemiologi karena di dasarkan pada kejadian yang nyata, dan bukan berdasarkan perkiraan atau estimasi. Mempelajari morbiditas, berdasarkan waktu juga penting untuk mengetahui hubungan antara waktu dan insidensi penyakit atau venomena lain.

c. Variabel Tempat.

Variabel tempat merupakan salah satu variabel penting dalam epidemiologi deskriptif, pengetahuan tentang tempat atau lokasi kejadian luar biasa atau lokasi penyakit-penyakit endemis sangat dibutuhkan ketika melakukan penelitian, dan mengetahui sebaran berbagai penyakit di suatu wilayah. Batas suatu wilayah dapat ditentukan berdasarkan :

1. Geografis, yang ditentukan berdasarkan alamiah, administratif atau fisik, institusi dan instansi.

2. Batas institusi, dapat berupa industri, sekolah, atau kantor, dan lainnya sesuai dengan timbulnya masalah kesehatan.

Contoh : KASUS

Seorang perawat sedang mengadakan penyelidikan tentang kasus chingkungunya yang sedang terjadi di daerah binaannya, dari hasil survey terdapat 6 orang yang memiliki gejala sama seperti chikungunya.

Data yang diperoleh sebagai berikut :

Orang

Waktu

Tempat

Tn. A , 40 thn, petani,

Jenis kelamin : laki-laki

Keluhan : - Demam

- Nyeri sendi pada pergelangan

- Timbul bercak

kemerahan.

Ny. S , 35 thn, ibu rumah tangga, jenis kelamin : perempuan.

Keluhan - Demam tinggi

- Muka kemerahan

- Menggigil.

An. B , 10 thn, pelajar

Jenis kelamin : laki-laki

Keluhan : - Demam tinggi

- Kejang

- Tidak bisa menggerakan pergelangan kaki.

Tn. D , 70 thn, petani

Jenis kelamin : laki-laki

Keluhan : - Nyeri pada tulang belakang

- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Demam

Nn. N , 25 thn, Karyawati

Jenis kelamin : perempuan

Keluhan : - Demam

- Bercak kemerahan

pada muka

- Perdarahan gusi

Terjadi saat musim hujan dalam suatu waktu

Di sebelah rumah Tn. A, terdapat empang.

Lingkungan sekitar rumah tampak kotor, dan terdapat kolam yang sudah tidak terpakai.

Jarak rumah An. B ± 200 meter dari rumah Ny. S

Rumah Tn. D tidak jauh dari TPS, ± 200 meter.

Lingkungan sekitar tempat bekerja tidak terjaga kebersihannya.

C. Pengumpulan Data

  1. Sumber Data

Jenis data yang terkumpul adalah data primer karena data diperoleh dengan cara survey epidemiologi.

  1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dengan dilakukannya survey, dengan cara ini data yang didapat, dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita.

  1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan adalah wawancara, wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar: